Ayat Renungan:
Imamat 6: 12, “Api yang di atas mezbah itu harus dijaga supaya terus menyala, jangan dibiarkan padam. Tiap-tiap pagi imam harus menaruh kayu di atas mezbah, mengatur korban bakaran di atasnya dan membakar segala lemak korban keselamatan di sana.”
1 Tesalonika 5: 19, “Janganlah padamkan Roh…”
Tak seorangpun pastinya dari kita suka dengan kondisi dimana segala sesuatunya penuh dengan tekanan, dikejar deadline dan ekspektasi yang tidak tercapai. Biasanya kondisi-kondisi ini akan menguji iman kita; kita bisa bereaksi, marah, kecewa, kesal. Sehingga damai sejahtera kita hilang.
Menjaga iman dalam 24 jam sehari dan 7 hari seminggu itu tentu saja merupakan sebuah tantangan! Ya, pastinya tak semua orang dapat mempertahankan iman tanpa kuasa Tuhan yang menolong.
Di zaman Israel Kuno, para imam diperintahkan untuk tidak membiarkan api di altar padam (Imamat 6: 12-13). Pastinya para imam perlu stand by sepanjang hari, salah satunya memastikan kayu bakarnya tercukupi. Mereka berpendapat bahwa api altar adalah simbol pengabdian iman kepada Tuhan. Sehingga sama seperti kerja keras para imam memastikan apinya tetap menyala, kita juga perlu mengusahakan api iman kita tetap menyala dengan cara yang sama.
Jadi Tuhan telah menyalakan api di dalam hati setiap orang percaya, seperti disampaikan Rasul Paulus dalam 1 Tesalonika 5: 19, “Janganlah padamkan Roh…” Kadang nyala api iman kita akan meredup seiring waktu, apalagi saat kita diperhadapkan dengan pilihan yang tidak sejalan dengan firman Tuhan. Saat dosa mengintip dan menggoda kita berjalan di luar dari kehendak-Nya, kepekaan kita terhadap suara Tuhan akan meredup. Sama seperti kita sedang menyiram api hati kita dengan air dingin.
Jadi tugas besar kita adalah untuk tetap menjaga api iman kita menyala. Caranya adalah dengan mengusahakannya dengan selalu menyediakan bahan bakar setiap hati. Dengan apa? Yaitu dengan kebenaran firman-Nya dan juga doa. Karena setiap kali kita memilih untuk membaca firman Tuhan, memperkatakannya dan berdoa dengan disiplin setiap hari, api iman kita akan terus menyala. Bahkan kita akan bertumbuh menjadi pribadi yang kaya akan kasih, kesabaran, kemurahan, dan kerendahan hati.
Action: Identifikasi hal apa saja yang masih seringkali membuatmu kehilangan damai sejahtera? Melalui renungan pagi ini bagaimana seharusnya kamu bisa mengusahakan untuk mengatasinya?
Ayat Hafalan: Mazmur 28: 7, “TUHAN adalah kekuatanku dan perisaiku; kepada-Nya hatiku percaya. Aku tertolong sebab itu beria-ria hatiku, dan dengan nyanyianku aku bersyukur kepada-Nya.”